Selasa, 26 Januari 2010

ANALISIS HUBUNGAN JUMLAH ARMADA ANTAR KOTA DALAM PROPINSI YANG BEROPERASI TERHADAP JUMLAH PENUMPANG YANG DIANGKUT DITERMINAL PULOGADUNG TAHUN 08 - 09

    ANALISIS HUBUNGAN JUMLAH ARMADA ANTAR KOTA DALAM PROPINSI (AKDP) YANG BEROPERASI TERHADAP JUMLAH PENUMPANG YANG DIANGKUT DI TERMINAL PULOGADUNG TAHUN 2008-2009

OLEH :

IWAN HERMAWAN

NIM : 224206027


SEKOLAH TINGGI MENAJEMEN TRANSPORT TRISAKTI

JAKARTA

2009





BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

    Transportasi adalah kemampuan untuk memindahkan manusia dan barang dari suatu tempat ke tempat lain. Kemampuan ini merupakan hal yang sangat penting karena ekonomi modern tidak mungkin terjadi tanpa dukungan tranportasi. Seperti yang kita ketahui bersama transportasi adalah urat nadi dari perekonomian masyarakat. Ini menunjukkan bahwa peran transportasi dalam mengangkut dan memindahkan manusia atau barang adalah merupakan sektor strategis yang tidak boleh dipandang sebelah mata.

    Adapun kegiatan pengangkutan mempunyai peran yang sangat penting dan strategis dalam mendukung, mendorong dan menunjang segala aspek kehidupan dan penghidupan, baik dibidang ekonomi, sosial budaya, politik maupun pertahanan dan keamanan negara. Sistem pengangkutan harus ditata dan terus menerus disempurnakan untuk menjamin mobilitas orang maupun barang dalam rangka menjamin kesejahteraan masyarakat. Di samping itu, dalam upaya menunjang pengembangan wilayah dan memeratakan hasil-hasil pembangunan, pengangkutan dapat berperan sebagai penunjang (pelayanan), pemacu (pendorong), sekaligus pemicu (penggerak), perkembangan.

    Pengangkutan menyandang peran sebagai sebagai penunjang dan pemicu bila angkutan dipandang dari sisi melayani dan meningkatkan pembangunan. Selain itu, angkutan juga melayani dan mendorong berbagai kebutuhan lain, disini angkutan menyandang unsur produksi, karena keberadaan angkutan memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dari berbagai kalangan atas sampai kalangan bawah. Di sisi lain, peran sebagai pemicu disandang bila angkutan dipandang sebagai pembangkit perkembangan diberbagai aspek kehidupan. Dalam hal ini keberadaan adalah pelopor atau perintis atau juga prasyarat terjadinya perkembangan dan pertumbuhan wilayah.

    Mengingat pengangkutan menguasai hajat hidup orang banyak serta sangat penting bagi seluruh masyarakat, maka pembangunan dan pengembangan prasarana dan sarana pengangkutan perlu ditata dan dikembangkan dalam satu sistem terpadu yang meliputi angkutan darat, laut, dan udara. Sistem pengangkutan darat merupakan bagian sub-sistem dari sistem pengangkutan nasional dan merupakan tatanan yang terorganisisr, terdiri atas berbagai moda yang mempunyai wilayah layanan yang sama di daratan.

    Untuk memenuhi semua kebutuhan akan jasa pengangkutan penumpang yang sangat meningkat khusunya transportasi angkutan darat, sebagai angkutan dari ekonomi global secara umum dan pembangunan Indonesia pada khusunya. Maka dari itu Dinas Perhubungan DKI Jakarta meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa terminal dan meningkatkan pelayanan terhadap penumpang baik kuantitas maupun kualitas penataan fasilitas kelengkapan terminal pada khususnya diterminal Pulogadung. Dengan demikian guna untuk memenuhi kegiatan tersebut Dinas Perhubungan DKI Jakarta sangat tergantung pada moda angkutan yang tersedia, sistem operasi yang digunakan, pelayanan angkutan terhadap penumpang dan mentaati rambu-rambu lalu lintas demi kelancaran sirkulasi keluar masuknya bus-bus dan calon penumpang. Untuk menjawab tersebut, perlu dilakukan penelitian, agar petugas Dishub yang berada di lapangan mampu menyesuaikan antara keinginan masyarakat disatu pihak. Penelitian yang dimaksud selain untuk mengetahui kondisi saat ini juga untuk proyeksi kebutuhan dimasa depan agar lebih baik lagi dalam penataan angkutan umum di terminal Pulogadung.

    Dengan diketahuinya gambaran permintaan atau kebutuhan masyarakat akan jasa angkutan, maka Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengatur pemberangkatan bus menurut jadwal masuk mauun keluar dari terminal Pulogadung, artinya agar tidak terjadi penumpukan penumpang dan armada bus yang akan berangkat dan juga terminal tidak mengalami kemacetan di dalam area terminal Pulogadung tersebut. Maka dari itu armada yang beroperasi di terminal sangat membawa pengaruh besar terhadap Dinas Perhubungan DKI Jakarta, dimana jumlah armada yang beroperasi sangat mempengaruhi banyaknya orang atau barang yang diangkut.

    Berdasarkan uraian tersebut diatas, penulis mencoba mengetengahkan skripsi ini dengan judul “ ANALISIS HUBUNGAN JUMLAH ARMADA ANTAR KOTA DALAM PROPINSI (AKDP) YANG BEROPERASI TERHADAP JUMLAH PENUMPANG YANG DIANGKUT DI TERMINAL PULOGADUNG TAHUN 2008-2009”.

B. Perumusan Masalah

    Identifikasi Masalah

    Sebagaimana telah diuraikan dalam latar belakang penelitian diatas maka terlihat bahwa faktor dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta dalam mengatur armada yang beroperasi merupakan faktor terpenting dalam proses pencapaian suatu tujuan dari dinas perhubungan.

    Untuk memperjelas pembahasan masalah dalam penelitian ini, penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut :

      Masalah jumlah bus yang beroperasi

      Masalah jumlah penumpang

      Masalah pemberangkatan

      Masalah keamanan di dalam terminal Pulogadung

    Batasan Masalah

    Berdasarkan identifiaksi masalah yang telah dijabarkan di atas, penelitian ini dibatasi pada masalah hubungan antara armada yang beroperasi dengan jumlah penumpang di terminal Pulogadung.

    Pokok Permasalahan

    Salah satu cara untuk mengetahui bagaimana jumlah penumpang dimasa yang akan datang maka penulis mencoba merumuskan permasalahan tersebut sebagai berikut :

      Bagaimanakah perkembangan jumlah armada AKDP yang beroperasi di terminal Pulogadung?

      Bagaimanakah perkembangan jumlah penumpang yang diangkut di terminal Pulogadung?

      Apakah ada hubungan antara jumlah armada AKDP yang beroperasi dengan jumlah penumpang yang diangkut di terminal Pulogadung?

        Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Tujuan Penelitian

    Adapun tujuan penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai berikut :

    Untuk mengetahui besarnya jumlah armada AKDP yang beroperasi di terminal Pulogadung?

    Untuk mengetahui besarnya jumlah penumpang yang diangkut di terminal Pulogadung?

    Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara jumlah armada AKDP yang beroperasi dengan jumlah penumpang yang diangkut di terminal Pulogadung?

    Manfaat Penelitian

    Bagi Peneliti

    Untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan transportasi darat pada umumnya dan permasalahan yang berkaitan dengan perkembangan jumlah penumpang di terminal Pulogadung pada tiap bulannya. Sekaligus utnuk memenuhi persyaratan akademik di dalam menyelesaikan studi di bidang ilmu manajemen transpor darat pada STMT Trisakti.

    Bagi Dinas Perhubugnan DKI Jakarta

    Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan dalam rangka meningkatkan kelancaran di terminal Pulogadung Khususnya dalam memproyeksikan jumlah penumpang dimasa yang akan datang.

    Bagi Masyarakat Perguruan Tinggi

    Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi tambahan pengetahuan mengenai perkembangan jumlah bus di terminal Pulogadung, serta permasalahan yang mungkin terjadi.

        Hipotesis

    Dalam penelitian ini penulis menggunakan hipotesis yang diduga ada hubungan yang signifikan antara jumlah armada AKDP yang beroperasi dengan jumlah penumpang di terminal Pulogadung.

        Metodologi Penelitian

    Jenis dan Sumber data

    Jenis sumber data dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data tidak berbentuk angka diperoleh dari tulisan-tulisan dan data tertulis dari perusahaan. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka dan skor dari jawaban angket.

    Sedangkan untuk teknik pengumpulan data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dengan cara meneliti langsung ke lapangan untuk mengumpulkan data melalui wawancara, observasi. Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan penelitian menggunakan data dokumentasi perusahaan seperti studi kepustakaan, analisis dokumentasi.

    Populasi dan Sampel

    Populasi merupakan jumlah objek data secara keseluruhan atau generalisasi dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh si peneliti untuk dipelajari dan diambil kesimpulannya. Adapun populasi data dalam penelitian ini adalah dengan melihat jumlah armada yang beroperasi terhadap jumlah penumpangnya tersebut.

    Metode Pengumpulan Data

    Dalam menyusun skripsi ini data yang langsung diperoleh penulis dari perusahaan yang menjadi objek penelitian penulis mengumpulkan data dengan cara sebagai berikut :

      Riset Lapangan (Field Research)

      Penelitian lapangan adalah penelitian dengan cara melakukan penelitian langsung ke lapangan yang sering disebut dengan field research dengan menggunakan teknik sebagai berikut :

      Pengamatan secara langsung (observation)

      Teknik pengumpulan data dengan mengamati secara langsung kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan objek penelitian.

      Wawancara (Interview)

      Teknik pengumpulan data secara lisan kepada pihak-pihak secara langsung kepada perusahaan untuk mendapatkan data yang diperlukan.

      Riset Kepustakaan (Library Research)

      Penelitian yang berlangsung di perpustakaan dengan mempelajari tulisan-tulisan, makalah-makalah diktat, kuliah dan lain-lain yang berhubungan dengan objek penelitian.

    Teknik Analisa Data

    Untuk keperluan analisis data akan digunakan pendekatan-pendekatan statistik sebagai berikut :

      Persamaan Garis Regresi Linear :

      Untuk mencari hubungan proporsional antara variable X dan variable Y, digunakan rumus persamaan regresi linear sebagai berikut :

      (J. Supranto 2000 : 174)

      Y = a + bX

      Dimana :

      X = Variabel bebas (jumlah armada AKDP yang beroperasi)

      Y = Variabel terikat (jumlah penumpang yang diangkut)

      a = Bilangan tetap

      b = Koefisien regresi

      Untuk mencari nilai a dan b :

      Your browser may not support display of this image.

      Analisis koefisien korelasi (product moment pearson)

      Suatu metode statistik yang digunakan untuk mengetahuui kuat tidaknya derajat hubungan garis lurus linear antara dua variabel atau lebih. Nilai koefisien korelasi ini paling sedikit -1 dan paling besar +1, jika dibuat persamaannya dapat dinyatakan sebagai berikut :

      -1 <>

      Jika r = - 1, maka hubungan kedua variabel tersebut dinyatakan sangat kuat dan negatrif.

      Jika r = + 1, maka hubungan kedua variabel tersebut dinyatakan sangat kuat dan positif

      Jika r = 0 atau mendekati 0, maka tidak ada hubungan kedua variabel atau hubungan sangat lemah.

        Rumus : Your browser may not support display of this image.

      Dimana :

          r = Koefisien korelasi X dan Y

      n = å Triwulan

          X = Variabel independen (jumlah armada AKDP yang beroperasi)

          Y = Variabel dependen (jumlah penumpang)


          Tabel 1.1

          Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi

          Koefisien Korelasi

      IntervalInterpretasi
      0,00 - 0,199

      0,20 - 0,399

      0,40 - 0,599

      0,60 - 0,799

      0,80 - 1.00

      Sangat rendah

      Rendah

      Sedang

      Kuat

      Sangat kuat

    Sumber : Sugiono, (2006 : 183)

      c. Koefisien Penentu (Kp)

      Analisis ini digunakan untuk menentukan besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y dalam % dengan rumus yang ditulis oleh (J. Supranto, 2000 : 201).

      Kp = (r2) x 100%

      Dimana :

      Kp = Koefisien penentu

      r = Koefisien korelasi X dan Y

      d. Uji Hipotesis

      Uji hipotesis digunakan untuk menguji apakah variabel X variabel Y mempunyai hubungan yang signifikan atau tidak. Pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang memungkinkan untuk mengambil keputusan apakah satu hipotesis diterima atau tidak. Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan nilai thitung terhadap t tabel.

      Untuk menghitung niai t hitung digunakan rumus sebagai berikut :

      Your browser may not support display of this image. thitung = r Ö n-2

      Ö1 - r2

      Dimana :

      r = Koefisien korelasi X dan Y

      n = Jumlah sampel

      Untuk mendapatkan nilai ttabel digunakan tabel distribusi t pada taraf nyata a = 0,05 dan df = n - 2

      Hipotesis awal

          Ho : r = 0, artinya tidak ada hubungan antara X dan Y (hubungan tidak signifikan)

          Ha : r > 0, artinya ada hubungan antara X dan Y (hubungan signifikan)

      Kesimpulan

      Jika thitung <>tabel maka Ho diterima, artinya hubungan antara variabel X dan Y tidak signifikan.

      Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak, artinya hubungan antara variabel X dan Y signifikan.

        Sitematika Penulisan

    Dalam penulisan skripsi ini, penulis akan membagi dalam lima bab, yaitu sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

        Dalam bab ini dijelaskan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, hipotesis, metodologi penelitian dan sistematika penulisan skripsi.

BAB II : LANDASAN TEORI

        Dalam bab ini dijelaskan mengenai pengertian transportasi angkutan jalan, pengoperasian armada angkutan jalan, manajemen pengoperasian bus, pengertian dan latar belakang orang atau penumpang melakukan perjalanan dan hubungan jumlah armada AKDP yang dioperasikan terhadap jumlah penumpang yang diangkut.

        BAB III : GAMBARAN UMUM DINAS PERHUBUNGAN DKI JAKARTA

        Dalam bab ini dijelaskan mengenai sejarah singkat DISHUB, bentuk struktur organisasi, tugas wewenang dan tanggung jawab masing-masing lini, perkembangan kegiatan DISHUB.

        BAB IV : Pada bab ini akan dilaporkan hasil analisis perkembangan jumlah bus AKDP yang beroperasi, analisis perkembangan jumlah penumpang yang diangkut dan analisis hubungan antara jumlah armada AKDP yang beroperasi terhadap jumlah penumpang yang diangkut dengan menggunakan rumus-rumus statistik yang tertera pada bab I

        BAB IV : Pada bab ini akan melaporkan kesimpulan hasil analisis dan saran-saran penulis yang mungkin bermanfaat bagi DISHUB DKI JAKARTA dikemudian hari.

Senin, 25 Januari 2010

“ANALISIS PERINGKAT FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PENGIRIMAN EMPTY CONTAINER DARI DEPO PT CHARIS CIPTA PRATAMA KE TPK KOJA PERIODE JAN-JUNI 09"


Aji Satrio Mudzakir
224206049


BAB I

PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang

Dalam era pembangunan dan modernisasi saat ini kebutuhan sarana transportasi, terutama yang menggunakan angkutan darat sangatlah penting, hal ini untuk menunjang sector industry dan perdagangan, serta perekonomian Indonesia. Dengan semakin berkembangnya kondisi pengangkutan, maka tiap Negara dituntut untuk menyediakan sarana transportasi dengan semaksimal mungkin, sehingga dapat ikut berpatisipasi secara aktif dalam perdagangan internasional yang stabil, agar dapat menopang kegiatan pembangunan Negara masing-masing.

Sejalan dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi transportasi, maka banyak moda transportasi yang digunakan untuk mendistribusikan suatu barang, mereka mencoba memudahkan peruses pengemasan dengan berbagai sistem pengemasan, salah satu system tersebut adalah dengan menggunakan peti kemas atau container. Dengan adanya sistem peti kemas, kegiatan ekspor dan impor lebih mudah untuk ditangani serta menjadi lebih efisien dan para pelanggan pun merasa lebih puas dengan sistem ini.

Salah satu dari sekian banyak komponen penunjang transportasi antara lain adalah depo peti kemas yang merupakan sarana penunjang penting dari perdagangan internasional berupa kegiatan ekspor dan impor, dimana berfungsi sebagai tempat penumpukan peti kemas kosong (empty container).

Dalam menjalankan praktek kerja lapangan di perusahaan PT Charis Cipta Pratama untuk mendukung kegiatan ekspor maupun impor maka peranan kesiapan peti kemas dan truck sangat diperlukan untuk kegiatan beroperasi, mengingat ini adalah jasa pelayanan barang. Untuk itu perusahaan yang harus mampu beroperasi baik, maka dalam hal ini peranan bagi trucking sangat dibutuhkan.

Pada proses penanganan peti kemas impor maupun ekspor, harus sesuai standard dan prosedur yang berlaku, untuk mencegah terjadinya kerusakan-kerusakan yang ditimbulkan oleh salahnya penanganan peti kemas. Hal ini tentunya sangat merugikan baik bagi pelanggan atau pemilik barang maupun bagi perusahaan itu sendiri. Pada ketentuan kepabeanan yang berlaku saat ini, peti kemas yang telah menumpuk selama tiga puluh hari (satu bulan) harus segera dipindahkan ke depo-depo peti kemas yang ada diluar pelabuhan.

PT Charis Cipta Pratama yang merupakan salah satu perusahaan jasa penimbunan empty container tidak terlepas dari kegiatan kepengurusan tersebut, dimana peti kemas atau container yang masuk atau keluar depo PT Charis Cipta Pratama membutuhkan penanganan yang sesuai standar. Dari sisi inilah penulis tertarik untuk memaparkan dalam bentuk skripsi dengan judul “ANALISIS PERINGKAT FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PENGIRIMAN EMPTY CONTAINER DARI DEPO PT CHARIS CIPTA PRATAMA KE TPK KOJA PERIODE JANUARI-JUNI 2009”.





  1. Rumusan Masalah
    1. Identifikasi Masalah
    1. Proses kegiatan lift on lift off empty container yang belum maksimal di depo PT Charis Cipta Pratama dan TPK Koja.
    2. Kondisi keseluruhan fasilitas alat seperti: side loader, forklift dan truck yang kurang baik di dalam depo PT Charis Cipta Pratama.
    3. Kondisi keseluruhan fasilitas alat transtainer yang kurang baik didalam TPK Koja.
    4. Kemacetan lalu lintas diluar depo PT Charis Cipta Pratama dalam proses menuju TPK Koja.
    5. Faktor-faktor penyebab keterlambatan pengiriman empty container dari depo PT Charis Cipta Pratama ke TPK Koja yang terjadi dan belum teridentifikasi

  1. Pembatasan Masalah

    Dari identifikasi masalah tersebut, masalah penelitian hanya dibatasi pada perbandingan antara faktor-faktor penyebab keterlambatan pengiriman empty container dari depo PT Charis Cipta Pratama ke TPK Koja. Pada periode Januari – Juni 2009.

  1. Pokok Masalah
    1. Bagaimana proses kegiatan lift on lift off empty container yang belum maksimal di depo PT Chris Cipta Pratama dan TPK Koja?
    1. Bagaimana jumlah dan kondisi keseluruhan fasilitas alat seperti side loader, forklift dan truck terhadap tingkat keberhasilan pengiriman peti kemas dari depo PT Chris Pratama ke TPK Koja?
    2. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan keterlambatan pengiriman empty container dari depo PT Chris Pratama ke TPK Koja?

    1. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai berikut :

  1. Tujuan Penelitian
    1. Untuk mengetahui bagaimana proses lift on lift off empty container di depo PT Chris Pratama ke TPK Koja.
    1. Untuk mengetahui bagaimana jumlah dan kondisi keseluruhan alat fasilitas.
    2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjelaskan keterlambatan pengiriman.

  1. Manfaat Penulisan
    1. Bagi Penulis

      Untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan pengiriman barang melalui peti kemas, dan permasalahan yang berkaitan dengan lift on lift off empty container, kondisi fasilitas yang ada.

    1. Bagi Perusahaan.

      Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi PT Charis Pratama dalam mengambil kebijaksanaan khususnya dalam melakukan pengiriman empty container.

    1. Bagi Akademis

      Untuk menambah wawasan dan memperluas wawasan pemikiran mengenai bidang pengiriman barang dengan menggunakan peti kemas.

  1. Metodelogi Penelitian
  1. Metode Pengumpulan Data
    1. Penelitian lapangan (Field Research)

      Dengan melakukan penelitian lapangan didapatkan data primer penelitian dengan mendatangi objek penelitian.

      1. Observasi langsung, maksudnya memperoleh data dengan mengamati langsung keadaan dilapangan yang berubungan dengan bidang penelitian.
      2. Wawancara, artinya mendapatkan informasi serta data yang dibutuhkan melauli pihak-pihak yang terkait yang bersedia memberikan informasi yang dibutuhkan.
      3. Penyebaran Kuesioner

        Instrumen pengumpulan data atau informasi yang dioperasionalisasikan ke dalam bentuk item atau pertanyaan. Penyusunan kuesioner dilakukan dengan harapan dapat mengetahui variable-variabel apa saja yang menurut responden merupakan hal yang penting

    1. Penelitian kepustakaan (Library Research)

      Penelitian ini bertujuan mendapatkan data sekunder dan diperoleh dari sumber-sumber bacaan atau literature yang berkaitan dengan bidang penelitian.

    1. Alat analisis

      Alat analisis yang penulis gunakan adalah Spearman Rank menurut M. Iqbal Hasan 1999:278 sebagai berikut:

      ρ = 1 – 6 Σ b 2


Hipotesis

Ho: tidak terdapat perbedaan pendapat karyawan antara karyawan divisi operasional dengan karyawan divisi trucking tentang factor-faktor yang menyebabkan keterlambatan pengiriman empty container dari depo PT Charis Pratama ke TPK Koja.

ANALISIS PERGERAKAN ARUS PETI KEMAS KELUAR DAN MASUK TERHADAP PENDAPATAN DEPO PADA PT SEGERA PACIFIC TERUS TAHUN 2002-2004

KURNIADI WIRANATA

2242.06.016



ANALISIS PERGERAKAN ARUS PETI KEMAS KELUAR DAN MASUK

TERHADAP PENDAPATAN DEPO PADA PT SEGERA PACIFIC TERUS

TAHUN 2002-2004



  1. LATAR BELAKANG

    Transportasi merupakan kegiatan memindahkan manusia dan atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan, baik kendaraan bermotor maupun kendaraan tidak bermotor. Transportasi memiliki fungsi sebagai sektor penunjang pembangunan ( promotion sector ) dan pemberi jasa ( servicing sector ), bagi perkembangan ekonomi, memperkukuh persatuan, dan kesatuan serta mempengaruhi semua ospek kehidupan bangsa dan Negara. Jasa transportasi merupakan masukan ( in put ) dari kegiatan produksi, perdagangan, pertanian dan kegiatan ekonomi lainnya.

    Pentingnya transportasi tercermin pada semakin meningkatnya kebutuhan akan jasa angkutan bagi mobilitas manusia serta barang dari dank e seluruh pelosok tanah air bahkan dari dan ke luar negeri.

    Dalam menunjang perkembangan ekonomi yang mantap perlu dicapai perkembangan antara penyediaan dan permintaan jasa transportasi. Jika penyediaan jasa transportasi lebih rendah dari pada penerimaannya, akan terjadi kemacetan arus barang yang dapat menimbulkan kegoncangan harga di pasaran. Sebaliknya, jika penawaran jasa transportasi melebihi permintaannya maka akan timbul persaingantidak sehat yang akan menyediakan banyak perusahaan transportasi menghentikan kegiatan, sehingga penawaran jasa transportasi berkurang. Selanjutnya menyebabkan ketidak lancaran arus barang dan kegoncangan harga di pasar.

    Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi transportasi, maka banyak sistem moda transportasi yang digunakan untuk mendistribusikan suatu barang. Salah satu sistem tersebut adalah menggunakan peti kemas sebagai sarana pembantu alat angkut. System angkutan dengan menggunakan peti kemas ini banyak digunakan oleh pengguna jasa dalam mengirim barangnya karena lebih efisien dan barang tidak mudah rusak sehingga dari segi keamanan akan terjamin. Serta kegiatan bongkar muat lebih mudah dan dapat diangkut dengan berbagi lat angkut, sehingga memungkinkan untuk operasi multimoda, jalan raya, kereta api, dan kapal laut.

    Pelayanan angkutan peti kemas merupakan system pelayanan jasa angkutan barang terutama di wilayah pertumbuhan sentral – sentral industri dan perdagangan serta perkembangan jasa lainnya, seperti pergudangan dan depo peti kemas.

    Dalam penanganan sestem peti kemas memerlukan tempat penumpukan peti kemas yaitu depo. Depo peti kemas merupakan tempat usaha yang bergerak dibidang penumpukan peti kemas bagi pelayaran maupun leasing company yang tidak memiliki tempat untuk menyimpan.

    Sejarah timbulnya peti kemas adalah dimulaisejak Perang Dunia II, dimana untuk memperlancar arus angkutan bahan-bahan perlengkapan perang dalam jumlah yang banyak dengan cepat tanpa menimbulkan resiko serta mangimbangi kebutuhan dalam perang. Kemudian, akibat perkembangan perdagangan internasional yang pesat, pada tahun 1958 mulai dioperasikan secara komersial dn diadkan riset penyempurnaan cara penanganan barang curah, palletization, forklift operation, pengembangan alat angkut, dan lain-lain. Tujuh tahun kemudian perusahaan pelayaran Pan Atlantic Steam Ship Company mengubah bentuk palkan beberapa kapal konvensional menjadi palkan seluler untuk peti kemas yang dilengkapi alat bongkar muat khusus. Pada saat itu, belum ada standart peti kemas baik tingkat nasional maupun internasioanal.

    Peti kemas mempunyai ukuran-ukurn baku ( standart ) yang ditetapkan oleh Internasional Standart Organization ( ISO ), yaitu 8 kaki lebar x 8 kaki tinggi, sedangkan panjangnya bebeda-beda antara 40 kaki, 30 kaki, 20 kaki, 10 kaki, 6 2/3 kaki, dan 5 kaki, tapi perlu diketahui masih ada peti kemas diluar ukuran ISO tersebut. Ukuran dasar yang diapkai adalah peti kemas dengan ukuran 20 kaki, sehingga dalam konteinerisasi ini dikenal istilag satuan TEU ( Twenty Foot Unit ) dengan kapasitas barang 13 ton. Dengan demikian peti kemas ukuran 40 kaki nilainya adalah 2 TEU’S.

    B.PERUMUSAN MASALAH

    Perkembangan valume ekspor dan impor yang semakin cepat memyebabkan timbulnya kebutuhan akan pengiriman barang yang lebih aman dan efisien seta berbagai tuntutan dari pengguna jasa adalah untuk terus meningkatkan pelayanan agar perusahaan yang bergerak dibidang peti kemas menjadi mlebih komperatif.

    1.Identifikasi Masalah

    Penulis mengidentifikasi masalah dalam penyusunan skripsi ini dalam hal diantaranya yaitu

    1. Pergerakan arus peti kemas keluar dan masuk.
    2. Dampak terhadap pendapatan lift on/lift off pada PT Segara Pacific Terus.
    3. Hubungan pergerakan arus peti kemas keluar dan amsuk terhadap pendapatan lift on/lift off depo pada PT Segara Pacific Terus.

    2.Pembatasan Masalah

    Dalam penulisan ini penulis hanya mambatasi pada ruang lingkup pergerakan arus peti kemas keluar dan masuk terhadap pendapatan lift on/lift off depo pada PT segara Pacific Terus periode 2002-2004.

    3. Pokok Masalah

    Masalah yang diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut

    1. Sebarapa besarkah pergerakan arus peti kemas keluar dan amsuk pada depo peti kemas PT Segara Pacific Terus ?
    2. Seberapa besarkah dampak nya terhadap pendapatan lift on/lift off depo PT Segara Pacific Terus ?
    3. Seberapa besarkah hubungan pergerakan arus peti kemas keluar dan masuk terhadap pendapatan lift on/lift off pada PT Segara Pacific Terus ?

  1. TUJUAN DAN MAMFAAT PENELITIAN
    1. Tujuan penelitian

      Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam menuliskan skripsi ini adalah :

    1. Untuk mengetahiu pergerakan arus peti kemas keluar dan amsuk.
    2. Untuk mengetahui dampaknya terhadap pendapatan depo PT segara Pacific Terus.
    3. Untuk mengetahui hubungan pergerakan arus peti kemas keluar dan amsuk terhadap pendapatan lift on/lift off depo PT Segara Pacific Terus.
    1. Mamfaat Penelitian

      Mamfaat penelitian yang diharapkan dari penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut

    1. Bagi peneliti
      1. Meningkatkan kemampuan, pengetahuan, kemandirian, mutu serta keterampilan di bidang pengelolahan dijasa angkutan darat dan jasa depo peti kemas.
      1. Mengembangankan kreatifitas dan ilmu yang diperoleh dibangku kuliah untuk membuktikan diri menjadi manusia perhubungan yang mandiri, berdisiplin dan berinisiatif dan dinamis.
    1. Bagi perusahaan

      Memberikan mamfaat dan masukan bagi perusahaan untuk dapat menggunakan hasil dari penulisan ini sebagai acuan dalam pengambilan keutusan dimasa yang akan datang.

    1. Bagi pihak lain

      Diharapkan dari hasil penelitian ini pembaca dapat mempergunakan hasil penelitian sebagai bahan refrensi, acuan serta guna menambah informasi dalam menyusun skripsi atau karya ilmiah lainya.

  1. METODOLOGI PENELITIAN

    Metodologi penelitian yang penulis pengunakan dalam pembuatan skripsi ini adalah sebagai berikut.

    1.Teknik pengumpulan data

    1. Penelitian lapangan
    1. Observasi , yaitu pengamatan secara langsung mengenai kondisi yang ada dilapangan.
    1. Wawancara, yaitu menanyakan langsung yang berhubungan dengan tiap bagian.

      Hal ini dimaksud guna mendapatkan data-data dan informasi yang diperlukan dalam menyusun skripsi.

    1. Penelitian Kepustakaan

      Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari buku-buku acuan ( literature ), makalah, laporan-laporan yang berhubungan dengan skripsi.

    1. Teknik analisis data

      Dalam memecahkan masalah, penulis menggunakan cara analisis sebagai berikut :

    1. Analisis Regresi

      Menurut Sri Mulyono ( 1991 : 202 ) analisis regresi adalah suatu alat yang digunakan untuk memperkirakan besaranya pengaruh secara kuantitatif.

      Y = a = b ( X )

      Dimana





      Keterangan

      Y = Variabel terikat

      X = Variabel Bebas

      a = bilangan tetap

      b = bilangan regresi

      n = banyaknya observasi

    1. Analisa korelasi

      Menurut Anto Dajan ( 1986 : 376 ) koefisiensi mempunyai perumusan sebagai berikut.

      Batasan r = -1 r +1

      1. Jika r = 0 atau mendekati 0, tidak ada hubungan antara X dan Y atau hubungan sangat lemah sekali
      2. Jika r = +1 atau mendekati +1, ada hubungan antara X dan Y atau hubungan sangat kuat dan posesif
      3. Jika r = -1 atau mendekati -1, ada hubungan antara X dan Y atau hubungan sangat kuat dan negative
    1. Koefisiensi Penentuan

      Merupakan besaran kontribusi atau pengaruh X dan Y dalam persen

      Dimana

      Kp = koefisiensi penentu

      r = koefisiensi korelasi

      fungsi dari koefisiensi penentu, adalah :

      1. Menentukan kelayakan penelitian menggunakan model regresi linear.
      1. Jika mendekati 1 maka layak digunakan
      1. Jiak mendekati 0 maka tidak layak digunakan
      1. Menentukan peranan variable independen ( bebas ) mempengaruhi variable terikat ( % )
    1. Uji hipotesis

      Untuk mengetahui signifikasi variable X dan variabel Y perlu uji dengan uji t

      1. Ho ( Hipotesis Nol ) artinya tidaka da hubungan antara variable X dan Variabel Y.
      2. Hi ( Hipotesis Alternatif ) artinya ada hubungan antara variable X dan variable Y.

      Mencari thitung :

    1. Kesimpulan
      1. Jika t hitung <>table

        Ho = diterima, artinya variable X tidak mempunyai hubungan terhadap variable Y atau hubungan tidak signifikan.

      1. Jiak thitung > t table

        Hi = diterima, artinya variable X mempunyai hubungan terhadap variable Y atau hubungan signifikan.

  1. Sistematika Penulisan Skripsi

    Dalam skripsi ini penulis membuat sistematika skripsi dengan membagi kedalam bab-bab sebagai berikut.

    BAB I : PENDAHULUAN

          Dalam bab ini dikemukakan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan mamfaat penelitian, metodologi penelitian, hipotesis dan sistematika penulisan skripsi

          BAB II : LANDASAN TEORI

          Bab ini menguraikan tentang pengertian pergerakan, pengertian peti kemas, ukuran-ukuran peti kemas, bentuk-bentuk peti kemas dan kegunaanya, pengertian peti kemas keluar dan penegertian peti kemas masuk, pengertian dampak, pengertian pendapatan dan pengertian depo.

          BABIII : GAMBARAN UMUM PT SEGARA PACIFIC TERUS

          Dalam bab ini menguraikan tentang sejarah singkat PT Segara Pacifik terus, struktur organisasi dan tugas dari masing-masing, visi dan misi perusahaan, bidang usaha, kemitraan atau partnership, dan fasilitas yang dimiliki perusahaan.

          BABA IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN

          Dalam bab ini memebahas tentang analisis pergerakan peti kemas keluar, analisis pergerakan peti kemas masuk,analisis jumlah antara peti kemas keluar dan masuk padadepo peti kemas PT Segara Pacific Terus, analisis jumlah peti kemas yang keluar dan masuk, analisis pendapatan lift on/ lift off depo, dan analisis hubungan pergerakan peti kemas keluar dan masuk terhadap pendapatan lift on / lift off depo PT Segara Pacific Terus.

          BAB V : PENUTUPAN

          Merupakan bab bab yang mengurai kesimpulan serta saran yang dapat penulis berikan setelah mengadakan penelitian di PT Segara Pacific Terus.

Kamis, 21 Januari 2010

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA JUMLAH PENUMPANG TERHADAP HARI KERJA PENGEMUDI PADA PT BLUE BIRD GROUP CABANG JAKARTA TAHUN 2009

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA JUMLAH PENUMPANG TERHADAP HARI KERJA PENGEMUDI PADA PT BLUE BIRD GROUP CABANG JAKARTA

TAHUN 2009

OLEH :

RUDY CLIFFORD T

NIM : 2241.06.008

S1 MTD

SKRIPSI

DISAMPAIKAN KEPADA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN TRANSPOR TRISAKTI,

PROGRAM STUDI MANAJEMEN TRANSPOR UDARA SEBAGAI BAGIAN DARI

PERSYARATAN UNTUK MEMPEROLEH GELAR SARJANA EKONOMI (S1)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN TRANSPOR TRISAKTI

JAKARTA

2010

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seperti kita ketahui bersama transportasi adalah urat nadi dari perekonomian. Ini menunjukkan transportasi ialah sektor strategis yang tidak boleh dipandang sebelah mata. Kemajuan sebuah negara tercermin dari transportasinya.

Indonesia pada saat era globalisasi saat ini mempunyai peningkatan dalam bidang pengangkutan baik melalui laut, darat, maupun udara. Usaha pengangkutan ini didukung dengan adanya para investor dari negara lain yang menanamkan modalnya dan memperluas jaringan untuk meningkatkan keuntungan (profit).

Pengangkutan perkotaan dimana pun di dunia mengalami persoalan yang tidak ringan. Persoalan kemacetan hampir seluruh mewarnai perlalulintasan daerah perkotaan, khususnya di daerah kota-raya. Berbagai cara ditempuh untuk menanggulangi kemacetan lalu lintas antara lain dengan mengoperasikan angkutan umum dengan maksud mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Menurut teori, hal ini dapat mengurangi volume lalu lintas di jalan raya, namun menurut sosiologi tidak semua moda angkutan umum dapat menggantikan peran kendaraan pribadi. Kendaraan umum yang mendekati karakter kendaraan pribadi adalah taksi, meskipun tidak semua peran kendaraan pribadi dapat digantikannya.

Dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), bagi perusahaan taksi sangat signifikan, perusahaan harus mengeluarkan subsidi hingga 300 juta per bulan untuk menutupi pengeluaran akibat kenaikan harga bahan bakar minyak ini. Dengan demikian para pengusaha taksi di Indonesia sepakat menaikan tarif, untuk mengurangi subsidi tersebut, dengan rata-rata kenaikan hingga 20 persen, seperti yang diusulkan ORGANDA (Organisasi Angkutan Darat) kepada pemerintah.

Pemakai jasa menghendaki tarif yang serendah-rendahnya, karena semakin kecil pengeluaran untuk angkutan dalam anggaran pengeluarannya, semakin besar bagian penghasilan yang dapat dipakai untuk keperluan lain. Perusahaan angkutan menghendaki tarif yang dalam jangka panjang menghasilkan pendapatan yang besar. Adanya konflik kepentingan tersebut menyebabkan pemerintah biasanya turut campur dalam penentuan tarif.

Dengan diberlakukannya tarif, diharapkan perusahaan dapat menrik perhatian penumpang untuk menggunakan jasa yang ditawarkan. Dengan ditawarkannya tarif tersebut penumpang akan melihat pelayanan-pelayanan yang diberikan atas tarif yang ditawarkan, dengan kata lain penumpang akan membandingkan tarif dengan pelayanan yang diberikan.

Seorang pelanggan mungkin akan mengalami berbagai tingkat kepuasan. Jika kinerja tidak sesuai dengan harapan atau kepentingan pelanggan, pelanggan menjadi tidak puas, jika kinerja sesuai dengan harapan, pelanggan puas. Jika kinerja melebihi harapan pelanggan,pelanggan sangat puas atau sangat gembira.

Dalam menghadapi persaingan, suatu perusahaan yang bergerak di bidang jasa transportasi harus memiliki kemampuan dalam menghasilkan jasa dengan mutu dan kualitas pelayanan yang lebih baik. Hal ini dilakukan agar pelanggan puas dan menjadi setia sehingga mengunakan jasa berulang kali.

Untuk meningkatkan dan mengembangkan jasa pelayanan, kepuasan pelanggan merupakan faktor yang sangat penting yang harus diperhatikan oleh pimpinan. Karena apa saja yang dianggap penting oleh pelanggan (Importance) akan tetapi kurang mendapat perhatian dari pimpinan, Kinerja (Performance) menjadi kurang baik sehingga pelanggan menjadi tidak puas (Kecewa)..

Dalam menghadapi kebutuhan dan keinginan masyarakat akan pelayanan transportasi yang cukup tinggi, dan menuntut pelayanan dengan kualitas yang lebih baik. Dalam menghadapi kebutuhan masyarakat, jaminan kualitas menjadi prioritas utama bagi PT. Primajasa Perdanaraya Taksi sebagai tolak ukur keunggulan daya saing perusahaan sehingga mampu menciptakan kepuasan.

Dalam upaya meningkatkan kepuasan pelanggan salah satunya melalui pelayanan jasa. Peningkatan pelayanan jasa mencerminkan peningkatan citra perusahaan.

Bertitik tolak pada alasan tersebut mendorong penulis untuk menetapkan judul dalam penyusunan skripsi ini adalah : “ANALISIS HUBUNGAN ANTARA JUMLAH PENUMPANG DENGAN TINGKAT KEHADIRAN PENGEMUDI PADA PT BLUE BIRD GROUP, TAHUN 2009

B. Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah Judul

Berdasarkan judul masalah diidentifikasi masalah-masalah yang terjadi pada PT Blue Bird Group, antara lain sebagai berikut :

a. Masalah tingkat permintaan jasa angkutan taksi di Indonesia

b. Masalah jumlah penumpang taksi sebelum diberlakukannya tarif baru.

c. Kualitas pelayanan jasa angkutan taksi

d. Tingkat kehadiran pengemudi taksi

e. Hubungan jumlah penumpang dengan tingkat kehadiran pengemudi.

2. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dijabarkan, di atas maka penelitian ini dibatasi pada masalah hubungan jumlah penumpang dengan tingkat kehadiran pengemudi taksi Blue Bird, Pangkalan Mall Atrium tahun 2009.

3. Pokok Permasalahan

Berdasarkan batasan masalah, maka pokok permasalahan ini berada pada :

a. Bagaimana perkembangan jumlah penumpang taksi PT Blue Bird Group Tahun 2009 ?

b. Bagaimana perkembangan tingkat kehadiran pengemudi pada PT Blue Bird Group Tahun 2009?

c. Bagaimana hubungan antara jumlah penumpang dengan tingkat kehadiran pengmudi pada PT Blue Bird Group Tahun 2009 ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk mencari jawaban atas permasalahan yang telah dirumuskan dari hasil penelitian, yaitu :

a. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan jumlah penumpang taksi PT Blue Bird Group Tahun 2009.

b. Untuk mengetahui bagaimana tingkat kehadiran pengemudi pada PT Blue Bird Group Tahun 2009.

c. Untuk mengetahui sejauhmana hubungan antara jumlah penumpang taksi dengan tingkat kehadiran pengemudi pada PT Blue Bird Group Tahun 2009.

2. Manfaat Penelitian

a. Untuk Penulis

1) Untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang perusahaan pertaksian dan masalah-masalah yang ada di dalamnya.

2) Sebagai salah satu persyaratan akhir untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Sekolah Tinggi Manajemen Transpor Trisakti

b. Untuk Perusahaan

c. Sebagai bahan pertimbangan dalam rangka penyusunan program pengembangan PT Blue Bird Group dimasa yang akan datang.

d. Untuk Lembaga STMT dan Masyarakat

e. Sebagai informasi tambahan bagi pembaca mengenai perusahaan jasa transportasi yang ada di Indonesia khususnya PT Blue Bird Group.

D. Metodologi Penelitian

1. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk angka diperoleh dari tulisan – tulisan dan data tertulis dari perusahaan.

2. Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2008 : 90–91) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian diambil kesimpulannya.

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel dilakukan untuk mempermudah peneliti dalam pengumpulan data, efisiensi biaya, tenaga dan waktu.

3. Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data penelitian dilakukan dengan cara :

a. Penelitian Lapangan (Field Research)

b. Yaitu dengan cara mendatangi perusahaan secara langsung pada PT Blue Bird Group di Mall Atrium.

Data tersebut penulis peroleh melalui :

1) Wawancara (Interview)

Dalam hal ini diadakan wawancara dengan mengajukan pertanyaan secara langsung kepada karyawan/staf perusahaan yang terkait dengan data penulisan skripsi.

2) Observasi

Yaitu memperoleh data dengan cara terjun ke lapangan guna mengamati segala sesuatu yang terjadi dilapangan.

3) Angket (Kuesioner)

Yaitu teknik pengumpulan data melalui daftar pertanyaan yang diajukan untuk diisi oleh para responden. Tujuan pembuatan kuesioner ini untuk mendapatkan data primer yang relevan dengan masalah penelitian.

c. Studi Kepustakaan (Library Research)

Penelitian ini dilakukan dengan cara membaca, mengutip, menyeleksi serta menyimpulkan pendapat dari berbagai sumber, antara lain : buku-buku perpustakaan, bahan-bahan kuliah serta bahan-bahan lain yang berhubungan dengan masalah dalam penelitian ini.

4. Teknik Analisis Data

Untuk mengukur kuat atau lemahnya hubungan antara jumlah penumpang dan mutu pelayanan, akan dilakukan analisis data melalui teknik Contingency Coefficient (Koefisien Bersyarat) yang mempunyai pengertian sama seperti koefisien korelasi. Dalam penelitian ini, dimensi-dimensi yang digunakan penulis adalah jumlah penumpang dan mutu pelayanan,

a. Indkator Jumlah Penumpang

1) Tinggi, jika jumlah kilometer isi > 80 % (2.000 km)

2) Sedang, jika jumlah kilometer isi antara 60 – 79 % (1500 – 1975 km)

3) Kurang, jika jumlah kilometer isi <>

b. Indikator tingkat kehadiran pengemudi

Tingkat kehadiran pengemudi dibagi dalam 3 peringkat, yaitu baik, sedang dan kurang.

1) Baik, jika kehadiran pengemudi > 23 kali/bulan

2) Sedang, jika kehadiran pengemudi antara 18-22 kali/bulan

3) Kurang, jika kehadiran pengemudi <>

Tampilan data penelitian disajikan dalam bentuk tabel p x q sebagai berikut :

Jumlah Penumpang

Tinggi

Sedang

Rendah

Jumlah

Kehadiran Pengemudi

Baik

Sedang

Kurang

Jumlah

Adapun untuk menghitung nilai koefisien bersyarat (Cc) digunakan rumus: (J. Supranto, 2000 : 167-168)

Cc =

= = = = banyaknya observasi

=

dimana = = frekuensi atau banyaknya observasi baris i kolom j;

i = 1, 2, ......, p;

j = 1, 2, ......, q.

( , dibaca kai skuer atau khi kuadrat)


1

2

.....

j

.....

q

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

1


2



I



P







= frekuensi kategori i dan j

= frekuensi harapan kategori i dan j

= = frekuensi harapan (expected frequency)

= = n

= = n

= n

Kalau nilai perbandingan Cc dengan batas tertinggi :

Nilai perbandingan

Hubungan

<>

Lemah

0,50 dan 0,75

Sedang / Cukup

0,75 dan 0,90

Kuat

0,90 dan 1

Sangat Kuat

1

Sempurna

Sumber : Statistik, J.. Supranto, 2000

E. Sistematika Penulisan Skripsi

Skripsi ini disiapkan dalam 5 (lima) bab, dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini dijelaskan teori-teori yang terkait dengan pengertian manajemen operasional, pengertian penumpang, dan pengertian taksi.

BAB III GAMBARAN UMUM PT. PRIMAJASA PERDANARAYA TAKSI

Bab ini menguraikan sejarah singkat perusahaan, organisasi dan manajemen perusahaan, kegiatan usaha perusahaan.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas mengenai analisis perkembangan jumlah penumpang, analisis mutu pelayanan dan analisis hubungan antara jumlah penumpang dengan tingkat kehadiran pengemudi menggunakan Analisis Koefisien Bersyarat (Coeficient Contingency) dengan menggunakan rumus-rumus yang tertera pada bab I.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bagian penutup yang berisi kesimpulan dari hasil pembahasan pada bab-bab sebelumnya serta saran-saran yang dapat penulis berikan sehubungan dengan penelitian yang penulis lakukan.