Rabu, 20 Januari 2010

ANALISIS HUBUNGAN KERETA BATU BARA SIAP OPERASI DENGAN VOLUME PEJUALAN PADA PT SRIWIJAYA KERETA TRANS TAHUN 2007-2008

ANALISIS HUBUNGAN KERETA BATU BARA SIAP OPERASI DENGAN VOLUME PEJUALAN PADA PT SRIWIJAYA KERETA TRANS TAHUN 2007-2008

SEKRIPSI

OLEH :

NOVRIANTA TAUFANI S

NIM : 224206045

SEKOLAH TINGGI MENAJEMEN TRANSPORT TRISAKTI

JAKARTA

2009




BAB I

PENDAHULUAN


A. LATAR BELAKANG

Bisnis di indonesia sangat kuat antara PT kereta api dan PT tambang batu bara bukti asam. Hal ini memberikan gambaran kepada kita bahwa kehidupan manusia sangat tergatung terhadap latar belakang dan atas pembetukan joint venture company. Gambaran lebih lanjut di dalam perekonomian di Indonesia. Transportasi dinyatakan urat nadi kehidupan ditijau dari berbagai aspek kehidupan, yang pada gilirnnya dapat dikatakan sebagai tulang punggung perekonomian.

Salah satu angkutan kereta batubara dengan kereta api sejak 1998 oleh disebabkan oleh kondisi sarana dan prasarana kereta api. Salah satu angkutan batubara dengan kereta api adalah yang melayani dua jalur angkutan kereta batu bara yaitu ruas Tanjung Enim dengan Palembang dan ruas TanjungEnim dengan Lampung.

Bagi PT kereta api mengoperasinya 130 gerbong kereta sehingga menambah daya angkut yang bayak untuk pengiriman batubara, maksud dan tujuan untuk angkutan batubara dan angkutan lainnya meggunakan kereta api, dan meningkatkan keuntungan para pihak.

Proyeksi jangka pajang PT batubara dalam volume pejualan 20juta ton pertahun, baiaya angkutan angkutan batubara dari lokasi pertambangagan ke pelabuhan lebih murah mengguanakan kereta api.

Undang-undang no 23 tahun 2007 tentang perekeretapian tetang perekeretapian telah membuka peluang keterlibatan swasta dalam penggolalaan kereta api dengan atau tanpa berkerjasama dengan PT kereta api.

PT batubara menganggap bahwa jalur kereta api di divre III sumsel masih memungkinkan untuk ditingkatkan malalui peningkatan yang tinggi dalam mejalankan batu bara tersebut sampai sampai tujuan. Pembentukan joints venture adalah meningkatkan kapasitas angkutan batubara dan angkutan lainnya menggunakan kereta api, dan meningkatkan keuntungan para pihak.

Ruang lingkup joint venture meliputi mejalankan proyek ini dengan aman dan tenang. Perekeretapian di sumbagsel, melaksanakan bisnis lainnya yang mendukung operasi kereta api, melakukan pengembangan usaha aset operasi maupaun non operasi serta melaksanakan angkutan kereta api penugasan pemerintah.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, penulis mencoba mengadakan penelitian dan skripsi ini dengan judul“ANALISIS HUBUNGAN KERETA BATUBARA SIAP OPERASI DENGAN VULUME PEJUALAN PADA PT. SRIWIJAYA KERETA API TRANS TAHUN 2007-2008”

B. PERUMUSAN MASALAH

1. Indentifikasi Masalah ‘

Berdasarkan judul penilitian di atas yang dilakukan di PT.sriwijaya kereta api trans maka yang menjadi identifikasi masalah, adalah :

A. Masalah volume kereta batu bara yang banyak,

B. Masalah kesiapan batu bara untuk di kirim ke pelabuhan,

C. Masalah semakin banyak batubara untuk di kirim,

D. Masalah keamanan batu bara,

E. Masalah ketepatan jadual sampai pelabuhan.

2. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah penulis hanya membatasi penelitian pada, analisis hubungan kereta batubara siap operasi dengan volume pejualan pada PT sriwijaya kereta api trans tahun 2007-2008.

3. Pokok Permasalahan

Pokok permasalahan dalam penilitian ini :

A. berapa jumlah pengangkutan batu bara pada PT sriwijaya kereta api trans tahun 2007-2008

B. berapa volume pengangkutan batu bara pada PT sriwijaya kereta api trans tahun 2007-2008.

C. Apakah terdapat hubungan antara kereta batubara siap operasi dengan volume pejualan pada PT sriwijaya kereta api trans tahun 2007-2008.

C. TUJUAN DAN MAFAAT

1. Tujuan Penilitian

Adapun tujuan penilitian ini adalah :

a. Untuk megetahui siap operasi batubara pada PT sriwijaya kereta api

b. Untuk mengetahui volume batubara PT sriwjaya kereta api

c. Untuk mengathui hubungan antara kereta batubara siap operasi dengan volume pejualaan analisis terhadap bentuk hubungan tersebut.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Peniliti

Untuk dapat menambah pengetahuan dan wawasan yang telah lebih luas mengenai hubungan siap operasi batubara dengan volume pejualan pada volume PT sriwijaya kereta api trans tahun 2007-2008.

b. Bagi Perusahaan

Penilitian ini dapat dijadikan sebagai masukan di dalam menganalisa dan pengambilan keputusan serta pengembangan pemasaran dalam memproyeksikan volume pejualan dan produksi dimasa yang akan dating pada trayek tajuk enim PT sriwijaya kereta api.

c. Bagi STMT Trisakti

penilitian ini juga dapat dijadikan sebagai informasi tambahan pengetahuan

mengenai kegiatan sebuah perusahaan kereta api, khususnya kereta batubara Antar ke pelabuhaan.

E. Metodologi Penilitian

1. Metodologi Pengumpulan Data

Metode Pengumpulan Data suatu prosedur yang sistemasis dan standar untuk meperoleh data primer dan sekunder. Metode pengumpulan data meliputi :

A. Penilitian lapangan, digunakan untuk mendapatkan data primer melalui penelitian lapangan terhadap perushaan yang diteliti melalui:

1). Penngamatan secara langsung (observasi), metode pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan pengamatan langsung kepada obyek yang diteliti secara objektif.

2). Wawancara, teknik pengumpulan data yang mnggunakan pertayaan secara lisan kepada subyek penelitian dalam hal ini adalah pihak yang berwenang di perushaan yang diteliti.

B. Penilitian kepustakaan ( Library Research)

Penilitian nini bertujuan untuk memperoleh data sekuder dan guna melengkapi data yang ada serta dapat mendukung dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan beberapa literature, diktat kuliah dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

2. Metode Analisis Data

Penulisan melakukan analisis hubungan kereta batubara dengan volume pejualan pada PT sriwijaya kereta api trans dengan menggunakan metode stastistik.

A. Persamaan Garis Regresi

Digunakan untuk mencari proporisional antara kereta batubara siap operasi (X) dengan volume penjualan (Y). Adapun persamaan garis regresi menurut Sugiyono(2007:244-255):

Y= a + bX

a= ∑Y _ b.∑ X

n n

b= n (∑XY) − (∑Y) (∑Y)

n(∑X²) − (∑X)²

Dimana :

Y = Variabel terikat ( jmlah

batubara yang diangkut)

X = Variabel bebas ( volume pejulaan)

a = Bilangan tetap

b = Koefisien regresi

n = jumlah sampel

B. Anlisis Koefisien Korelasi

Suatu metode statisika yang digunkan untuk mengetahui kuat tidaknya derajat hubungan garis lurus (linier) antara dua variabel atau lebih, nilai koefisien ini menurut Sugiyono (2007:250) dinyatakan paling sedikit -1 paling banyak + jika dibuat persaannya, dapat dinyatakan sebagai berikut : -1<>

1. Jika r = -1, maka hubungan antara kedua variabel tersebut dinyatakan sangat kuat negative.

2. Jika r = +1, maka hubungan antara kedua variabel tersebut dinyatakan sangat kuat positif.

3. Jika r = 0 atau mendekati 0, maka tidak ada hubungan antara kedua variabel atau hubungan sangat lemah.

Rumus :

r = n∑XY. ∑X.∑Y

√{ n∑X²-(∑X)²} √{n∑Y²-(∑Y)²}

Keterangan :

r = Koefisien korelasi X dan Y

n = Jumlah sample

X= Variabel Independen ( kereta batubara siap operasi )

Y= Variabel Dependen ( volume penjualan)

C. Koefisien Penentu (KP)

Digunakan untuk mengetahui seberapa besar koefisien kontribusi atau pengaruh dari variabel X terhadap naik turunnya variabel Y. Adapun rumus yang digunakan menurut J. Supranto ( 2007 : 146 ) :

Kp = r² x 100%

Keterangan :

Kp = Koefisien penentu

r = Koefisien korelasi X dan Y

D. Uji Hipotesis ( Uji Korelasi)

Hipotesis adalah hasil sementara suatu penelitian yang perlu diuji kebenarannya.

Taraf nyata α = 0,05 dan df = n-2

Rumus :

thitung = r √n-2

√1 - r²

Keterangan :

thitung = Hasil perhitungan

rhitung = Koefisien korelasi X ( kereta batubara siap operasi ) dan Y ( volume penjualan )

nhitung = Jumlah sampel

Perumusan hipotesis menggunakan ρ ( rho ) yaitu nilai koefisien korelasi sebenarnya.

Ho : ρ = 0, artinya tidak ada hubungan antara X dan Y (hubungan tidak signifikan).

Ho : ρ ≠ 0, artinya ada hubungan antara X dan Y (hubungan yang signifikan).

Jika thitung dianalisa ± ttabel (thitung < ttabel), maka Ho diterima, hubungan X dan Y tidak signifikan.

Jika thitung berada diluar ± ttabel (thitung > ttabel), maka Ho ditolak, hubungan X dan Y signifikan.

F. Sistematika Penulisan

Materi skripsi yang dibahas ini dibagi 5 ( lima ) bab, dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang bahasan utama yang menguraikan latar belakang permasalahan, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, hipotesis, metologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini memberikan uraian tentang variabel penelitian yaitu pengertian dan istilah – istilah dalam pemasaran, transportasi, pengangkutan, hubungan antara frekuensi pengangkutan dengan volume penjualan.

BAB III GAMBARAN UMUM PT SRIWIJAYA

BAB IV ANALISIS PEMBAHASAN

Bab ini berisi analisis data mengenai analisis hubungan kereta batubara siap operasi dengan volume pejualaan pada PT sriwijaya kereta api trans

BAB V PENUTUP

Pada bab ini penulis memberi kesimpulan mengenai keseluruhan penelitian dan saran – saran kepada PT sriwijaya kereta trans yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pegambilan keputusan.

DAFTAR PUSTAKA

Sugiono. 2007. “ Teori Ekonomi “. Jakarta : Pustaka Primatama

Majalah kereta api Jakarta 2008

Supranto, J. 2007. “ Metode Analisis Data “. Jakarta : Pustaka primatama


Tidak ada komentar:

Posting Komentar