Kamis, 21 Januari 2010

ANALISIS HUBUNGAN FREKUENSI PENGANGKUTAN DENGAN VOLUME PENJUALAN PADA PT GERVEN CARGO TAHUN 2007-2008

ANALISIS HUBUNGAN FREKUENSI PENGANGKUTAN DENGAN VOLUME PENJUALAN PADA PT GERVEN CARGO TAHUN 2007-2008

BAB II SKRIPSI

TUGAS KELOMPOK

OLEH :

IRFAN USMAYA 224206018

ANGGRIANE DEWI 224206025

NOVRIANTA TAUFANI 224206045

GERRY ISAAC FERNANDO SAGALA 224206048

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN TRANSPOR TRISAKTI

JAKARTA

2008

BAB II

LANDASAN TEORI

  1. Pemasaran

Penjualan adalah merupakan bagian dari kegiatan pemasaran. Maka dari itu sebelum membahas volume penjualan, penulis akan terlebih dahulu membahas mengenai pemasaran.

  1. Definisi Pemasaran

Pemasaran merupakan fektor penting dalam siklus penjualan. Pemasaran yang tepat akan menghasilkan pendapatan yang maksimal. Pemasaran yang tepat adalah pemasaran yang sesuai dengan segmentasi barang. Pemasaran harus bisa membaca kebutuhan – kebutuhan konsumen dan mengkolaborasikan dengan data pasar seperti lokasi konsumen berada ( sasaran pemasaran/ place ), jumlah konsumen, dan kesukaan mereka.

Definisi pemasaran menurut The American Marketing Association ( dalam S. Assauri, 1992 : 4 ) mengartikan pemasaran sebagai berikut : “ Pemasaran adalah suatu kegiatan usaha yang mengarahkan aliran barang dan jasa dari produsen kepada konsumen atau pemakai “. Sedangkan Kotler ( 1994 : 13 ) berpendapat : “ Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana masing – masing individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran produk yang bernilai bagi pihak lainnya “.

Dari beberapa pengertian pemasaran di atas maka penulis mengambil kesimpulan bahwa pemasaran adalah kegiatan manusia yang mengendalikan dan mengarahkan aliran barang dan jasa dari produsen menuju ke pasar yaitu konsumen dengan tujuan memnuhi kebutuhan konsumen melalui proses pertukaran.

  1. Bauran Pemasaran ( marketing mix )

Tujuan dari setiap perusahaan adalah mempertahankan eksistensi di dunia bisnis dan mengembangkan sayap bisnis. Tujuan tersebut bisa dicapai apabila perusahaan menetapkan strategi pemasaran yang tepat. Strategi yang dimaksud adalah strategi pemasaran. Salah satu dalam strategi pemasaran adalah bauran pamasaran atau marketing mix.

Kotler ( dalam Bakowatun 1994 : 58 ) mengartikan marketing mix sebagai “ Perangkat variabel – variabel perusahaan yaitu produk, harga, tempat, dan promosi yang terkontrol dan perusahaan mengelaborasikan untuk mencapai tujuan perusahaan “. Sedangkan pengertian marketing mix menurut Swastha ( 2001 : 41 ) adalah : “ Kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan yaitu, produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi ( place ) “.

Dari beberapa pengertian penulis menarik kesimpulan bahwa bauran pemasaran ( marketing mix ) yaitu bagian dari sistem pemasaran yang terdiri dari empat variabel atau kegiatan : produk, harga, promosi, dan saluran distribusi atau tempat yang di atur dan di kontrol perusahaan untuk menghasilkan respon yang di inginkan konsumen dalam pasar sasaran yang dituju ( segmented market ).

Secara singkat variabel marketing mix dapat diuraikan sebagai barikut :

    1. Produk ( product )

Produk yang baik adalah produk yang dibuat berdasarkan survey pra produksi terhadap pasar mengenai produk apa yang kira – kira saat ini dibutuhkan masyarakat atau sedang “ booming “ dikalangan masyarakat. Kemudian kita pelajari produk dari kompetitor yang bermain di segmen tersebut itupun kalau kita mau terjun ke segmen pasar yang sama dengan kompetitor kita. Kita pelajari kelemahan produk kompetitor dan kita kembangkan di produk kita. Inovasi produk juga diperlukan agar konsumen melihat nilai tambah dari produk yang perusahaan kita tawarkan.

    1. Harga ( price )

Harga yang kompetitif diperlukan untuk mempertahankan eksistensi produk kita terhadap produk lain sejenis. Harga kompetitif yang kita tawarkan juga harus diimbangi dengan tidak mengabaikan kualitas produk yang baik. Kita barikan layanan purna jual ( after sales sevice ) terhadap produk.Produk yang kita tawarka harus memiliki nilai tambah tersendiri disbanding produk lain. Misal, waktu garansi yang lebih lebih lama disbanding kompetitor lain atau bonus, beli 3 produk bonus 1 produk.

    1. Promosi ( promotion )

Promosi terhadap produk harus dilakukan tepat sesuai segmen produk yang dituju dan kebutuhan pasar. Mencari informasi tentang kebutuhan pasar sangat diperlukan untuk membentuk pasar yang tepat. Umtuk lebih jauh memperkenalkan produk ada baiknya kita membuat harga jual yang lebih rendah dari kompetitor lalu kita berikan bonus untuk menarik minat konsumen awal, membentuk pasar, dan konsumen merasakan nilai lebih dari produk yang kita jual sehingga kontinuitas pemakaian barang oleh konsumen terjadi yang berdampak pada peningkatan pendapatan perusahaan.

    1. Saluran Distribusi ( place )

Menurut Assari ( 1992 : 212 ) menyatakan saluran distribusi adalah : “ Lembaga – lembaga yang memasarkan produk, berupa barang atau jasa dari produsen sampai ditangan konsumen “. Sedangkan penyaluran adalah “ Kegiatan penyampaian produk ke tangan konsumen tepat pada waktunya “. Saluran distribusi yang efektif membuat produk lebih cepat dirasakan manfaatnya oleh konsumen pengguna produk.

  1. Fungsi Pemasaran

Dalam pendekatan barang di kenal berbagai fungsi pemasaran yaitu :

  1. Pembelian

Kegiatan pembelian bahan baku untuk menciptakan suatu produk yang efektif dan kemudian produk yang kita hadirkan dapat dirasakan manfaatnya oleh konsumen yang membeli produk tersebut. Pembelian produk yang dilakukan konsumen berdasaekan informasi tentang produk yang meraka dapatkan melalui promosi yang dilakukan perusahaan. Oleh karena itu, strategi promosi yang kita lakukan harus tepat.

  1. Penjualan

Sistem penjualan yang tepat ikut menentukan berhasil atau tidaknya produk diterima oleh masyarakat. Penjualan produk harus bersinergi dengan promosi produk. Promosi yang tepat akan menghasilkan angka penjualan yang tinggi. Maksud dari promosi yang tepat adalah promosi dilakukan sesuai dengan segmen produk atau dimana produk itu dipasarkan. Misal mobil small MPV sejenis Honda Jazz, Suzuki Swift, yang lebih ditujukan untuk kalangan keluarga muda atau kaum muda professional yang dinamis. Contoh lain dari segi “ brand “ atau merk, Mercedes Benz yang identik dengan kalangan sosialita & eksklusif disbanding dengan sedan Honda yang lebih konvensional dan sporty. Honda dan Mercedes Benz adalah dua merk mobil denagn “ brand dan gengsi “ yang berbeda.

  1. Pengangkutan

Kegiatan penyampaian produk dari tangan produsen ke konsumen ataupun dealer. Pengangkutan merupakan kegiatan utama dalam proses bisnis PT Gerven Cargo. Dimana PT Gerven Cargo mengkonsol semua barang dari masing – masing shiper ( perusahaan pemilik barang ) kedalam gudang dan dibedakan lagi menurut tujuan masing – masing barang. Misal, tujuan barang adalah wilayah timur Jakarta maka PT Gerven Cargo akan memilah barang mana yang memiliki tujuan yang sama yaitu wilayah timur Jakarta. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari keefektivan proses bisnis dan efisiensi biaya.

  1. Pergudangan

Jasa pergudangan dibutuhkan untuk menciptakan daya guna ( kegunaan ) karena waktu dan tempat. Misal, Pt Gerven Cargo mengkonsol barang dari beberapa shiper kedalam gudang. Untuk menunggu aliran barang dikirim, baiknya barang tetap di gudang untuk menghindari kemungkinan – kemungkinan yang tidak di inginkan terjadi terhadap barang dan mengurangi daya guna barang tersebut.

  1. Penjajaan

Menjajakan produk hasil produksi harus dilakukan semenarik mungkin untuk menarik minat konsumen mengenal produk dan membelinya. Penjajaan produk bisa dilakukan di tempat – tempat dimana terdapat keramaian atau konsentrasi kegiatan masyarakat agar perusahaan dapat menyampaikan pesan mengenai produk dengan tepat dan calon konsumen mendengar manfaat apa yang bisa mereka peroleh setelah membeli produk tersebut.

  1. Standarisasi Barang

Produk yang dihasilkan setiap perusahaan harus berstandar tinggi dan bermutu. Banyak badan standarisasi produk di dunia seperti ISO, Golden Ring, dll. Adapun tujuan dari standarisasi bukan hanya untuk mamilih produk terbaik dengan kriteria tertentu tetapi juga untuk memacu pengusaha untuk menciptakan produk yang semakin baik dari waktu ke waktu sehingga mutu barang hasil produksi dengan sendirinya juga meningkat dan tentu memuaskan para pengguna produk tersebut.

  1. Pembelanjaan

Pembelanjaan adalah pengelolaan sumber dana, pengalokasian dana, pengaturan syarat – syarat pembayaran atau kredit yang dibutuhkan dalam rangka usaha untuk menyampaikan produk atau barang sampai ke tangan konsumen akhir tentu dengan pemilihan saluran distribusi yang efektif.

  1. Penanggungan resiko

Penanggungan resiko terhadap barang di alihkan melalui suatu lembaga yang dinamakan lembaga Asuransi. Dimana segala kemungkinan rasiko terhadap barang apapun dan tercatat dalam perjanjian ( polis ) bisa diklaim oleh pemilik barang. Untuk itu pemilik barang membayarkan sejumlah uang dalam kurun waktu tertentu yang disebut premi. Semakin besar resiko, semakin besar pula premi yang dibayarkan.

  1. Informasi Pasar

Informasi pasar di butuhkan untuk mengetahui produk apa yang dibutuhkan masyarakat saat ini. Mengenai kualifikasi produk yang di inginkan. Kita cari juga informasi mengenai kompetitor yang menghasilkan produk sejenis. Kita pelajari produk yang dihasilkan kompetitor dan kita pelajari juga kelemahan produk dan dikembangkan melalui produk yang dihasilkan perusahaan kita di tambah dengan inovasi – inovasi lain yang membuat produk kita unggul di banding produk kompetitor dan bisa diterima dengan baik oleh pasar.

Dari pendekatan barang di atas, pemasaran dapat dilihat dari berbagai kegiatan yang terdapat dalam pemasaran berbagai jenis barang. Masing – masing jenis barang memerlukan penanganan dalam pemasaran yang berbeda. Oleh sebab itu, pemasaran harus memperhatikan jenis produk yang di hasilkan, sasaran, dan informasi mengenai pasar.

  1. Produk
  1. Definisi Produk

Produk merupakan salah satu unsure dalam bauran pemasaran. Produk yang dimaksud adalah barang atau jasa yang diproduksi untuk digunakan konsumen dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Menurut Swastha ( 2001 : 94 ), produk adalah : “ Suatu sifat yang konflik baik dapat di raba, termasuk bungkus, warna, harga, prestige perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya “. Sedangkan menurut Kotler ( 1994 : 432 ), produk adalah : “ Setiap apa saja yang dapat ditawarkan di pasar untuk mendapatkan perhatian, permintaan, atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan konsumen “. Dari beberapa definisi produk di atas penulis mengartikan produk adalah segala sesuatu yang dapat disentuh atau tidak dapat disentuh yang ditawarkan kepada konsumen dengan tujuan memenuhi hasrat kebutuhan dan keinginan konsumen.

  1. Klasifikasi Produk

Produk dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

    1. Produk Konsumen

Adalah produkyang dibeli oleh konsumen akhir untuk konsumsi pribadi. Contohnya produk sehari – hari ( sabun ), produk shopping ( pakaian, kendaraan ), produk khusus ( mobil mewah ), dan produk yang tidak di cari ( asuransi, donor darah ).

    1. Produk Industri

Adalah barang yang dibeli untuk dip roses lebih lanjut atau dipergunakan dalam melakukan bisnis. Jadi perbedaan antaraproduk konsumen dengan produk industri didasarkan pada tujuan produk itu dibeli.

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan maka dibutuhkan alat tukar yang berlaku umum yaitu uang dan manusia juga semakin membutuhkan bantuan orang lain ( jasa ). Sehingga dalam hal ini jasa juga menjadi bagian penting dalam pemasaran.

  1. Pengertian Jasa

Amstrong mengartikan jasa sebagai “ Segala sktivitas atau menfaat yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud “. Sedangkan menurut Lupiyoadi jasa adalah “ A service is an activity or a series of activity which take place in interactions with a contact person or physical machine and which provides consumer satisfaction “. Jadi penulis menyimpulkan jasa adalah produk yang ditawarkan pada konsumen, tidak berwujud, tanpa perpindahan kepemilikan.

  1. Karakteristik Jasa
  1. Intangible ( Tidak berwujud )
  2. Tidak dapat disimpan
  3. Kustomisasi

  1. Frekuensi

Dalam kegiatan transportasi ada satu hal yang berpengaruh pada seberapa banyak transaksi yang dilakukan atau seberapa besar volume penjualan dalam hal ini jumlah barang yang di angkut dalam kurun waktu tertentu yang di sebut frekuensi. Frekuensi adalah jumlah rutinitas bolak – balik suatu kendaraan dalam kurun waktu tertentu.

  1. Pengangkutan

Pengangkutan adalah perpindahan orang dan atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan sarana angkut. Moda pengangkutan ada moda transportasi jalan raya, kereta api ,laut , udara, penyebrangan, pipa, pos.

  1. Penjualan

Penjualan adalah bagian terpenting dalam kegiatan operasional perusahaan. Dimana penjualan mempunyai keterikatan dengan pemasaran. Pemasaran yang tepat akan meningkatkan penjualan. Sistem penjualan yang baik adalah system penjualan yang menjemput bola artinya produsen datang ke tempat dimana pusat segmentasi pasar berada.

  1. Teknik Analisis Data

Untuk keperluan analisis data pada bab IV, maka penulis menggunakan pendekatan statistic sebagai berikut :

  1. Persamaan garis regresi linear
  2. Analisis koefisien korelasi
  3. koefisien penentu
4. Uji hipotesis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar